breaking news New

Menginap di Hotel Gantung Puncak Gunung Parang

Menginap di Hotel Gantung Puncak Gunung Parang Sumber foto: Tita Sopandi/travelklik.id.

Travelklik - Anda memutuskan untuk mengisi libur akhir tahun di Purwakarta Jawa Barat? Anda tentu bisa berkunjung ke kawasan wisata Gunung Parang Cirangkong. Kawasan wisata ini lebih cocok disebut dengan wisata Petualang, terkenal sejak 2013 lalu terletak di Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru, tepatnya 28 km dari kota Purwakarta, 79 km dari Bandung serta 143 km dari Jakarta.
 

Gunung Parang memiliki ketinggian sekitar 930 meter dari permukaan laut dengan medan panjat skitar 600 meter, merupakan tebing tertinggi di Indonesia, sehingga digunakan oleh para pemanjat tebing dari dalam maupun luar negri.

Gunung Parang selain memiliki tebing yang menakjubkan juga panorama indah dengan dikelilingi bukit berbatu jenis Andesit, sementara dibagian timurnya terdiri dari batu Granit yang sangat keras.

Tempat wisata ini berbeda dengan tempat wisata lainya, karena penataanya dilakukan hanya dibeberapa titik saja dan ini sengaja dilakukan dengan tujuan untuk menarik para pengunjung.

Meski memiliki karakter beragam, namun sebenarnya Gunung Parang dapat didaki oleh siapa saja, baik pemanjat profesional,  pemanjat pemula maupun masyarakat.

Anda bersama keluarga berkunjung ke kawasan wisata Gunung Parang bisa melihat keindahan gunung yang terdiri dari bebatuan dengan cuaca sejuk serta keindahan alam tanpa harus mengeluarkan uang banyak, karena masuk kawasan itu tidak dikenakan tiket masuk.

Adapun fasilitas yang tersedia, toilet, tempat parkir, mushola penginapan dan juga restoran dikawasan ini sudah tersedia dan mudah ditemukan dengan harga dapat dijangkau oleh saku anda.
 

Ada dua jalur alternatif untuk menuju kawasan wisata  Gunung Parang. Wisatawan yang dari bandung maupun dari Jakarta agar keluar dengan melalui gerbang tol Jatiluhur, kemudian masuk jalur arteri Sulatani, di sini anda bisa melewati kecamatan sukatani dengan masuk ke kawasan Cilalawi kemudian mengarah Desa Tajur sindang. Kawasan ini kondisi jalanya cukup bagus beraspal dan bisa sampai langsung tepat dikaki gunungnya.

Sementara untuk alternatif  kedua mencapai tempat wisata gunung parang, anda juga bisa melewati Kecamatan Plered namun apabila melintas jalur ini anda akan melintasi jalan rusak ringan sekitar 3 km yaitu di daerah Cisalada namun di sepanjang jalur ini anda bisa menikmati panoramanya lebih indah karena melewat hutan alam yang tertata.

Pengelola wisata Gunung Parang Dani Daelami mengungkapkan, fasilitas wisata petualang di puncak Gunung Parang telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas petualangan diantaranya, lokasi camping dengan menginap di atas puncak, belajar panjat tebing,  pendakian gunung, zip line, menggantung dipuncak gunung dengan menggunakan seling pada ketinggian 900 meter, serta ada fasilitas hotel gantung di ketinggian 500 meter.

Hotel gantung ini berukuran 2.5 kali 6 meter, merupakan hotel gantung pertama di Asia tenggara dan juga hotel gantung ke dua setelah negara Peru.

Wisata dengan menggunakan fasilitas di sejumlah ketinggian itu memang dikenakan tiket pembayaran, dengan harga antara 150 ribu hingga 750 ribu rupiah, berbeda dengan Hotel gantung dengan kapasitas 5 orang dikenakan tarif sebesar 4 juta permalam dilengkapi tempat tidur, AC, TV, kamar mandi, makan dan minum serta sudah termasuk biaya 10 Pemandu dan juga Asuransi.
 

Anda berwisata ke Gunung Parang tidak dikenakan tarip apapun apabila tidak melakukan pendakian dengan fasilitas yang tersedia.

Untuk menjaga keselamatan pengunjung serta perawatan fasilitas, maka pengunjung puncak Gunung Parang dibatasi yaitu sebanyak 4 grup, apabila anda akan berwisata di puncak, sebaiknya memesan tiket terlebih dahulu dan dianjurkan dua hari sebelum hari H sudah dipesan.

Saat ini khusus untuk hotel gantung sudah penuh dipesan oleh pengunjung hingga Januari 2018 mendatang.

Sementara apabila anda bersama keluarga telah berwisata di Gunung Parang dan hendak membawa oleh-oleh khas daerah ini anda akan menemukan dan bisa membelinya di sekitar daerah Plered yang dilewati, apabila anda akan kembali baik ke Jakarta maupun ke Bandung. (Traveller: Tita Sopandi)