breaking news New

Desa Wisata Penglipuran Catat Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan

Desa Wisata Penglipuran Catat Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan Sumber foto: Eko Sulestyono/www.travelklik.com.

Travelklik - Bangli, Desa Wisata Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, hingga saat ini terus memantapkan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan yang memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan prinsip keberlanjutan.

Desa yang terkenal dengan suasana asri dan tradisi Bali yang masih terjaga ini tidak hanya menarik wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga menjadi solusi regeneratif untuk mengurangi tekanan pariwisata di kawasan selatan Bali.

Wayan Sumiarsa selaku Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran mengatakan, menuju 2025, Desa Penglipuran bersiap menjadi destinasi wisata regeneratif yang membawa dampak positif bagi lingkungan, budaya, dan masyarakat lokal.

“Kami ingin menjadikan Desa Penglipuran sebagai contoh nyata bahwa pariwisata tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi alam dan masyarakat," kata Wayan Sumiarsa, Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Selasa (31/12). 

Desember 2024 menjadi momen bersejarah bagi Desa Wisata Penglipuran dengan total kunjungan mencapai 109.637 wisatawan, rata-rata 3.536 pengunjung setiap hari. Pada 31 Desember 2024, jumlah wisatawan mencapai rekor harian 5.298 orang.

“Ini sekaligus menegaskan bahwa desa ini sebagai destinasi utama untuk menutup tahun dengan kedamaian dan keindahan yang tiada duanya,” tegasnya. 

Sepanjang 2024, total jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Penglipuran telah melampaui angka 1 juta, jauh melampaui capaian tahun 2023 yang masih di bawah angka tersebut.

Pencapaian luar biasa ini tidak hanya memperkuat reputasi desa sebagai destinasi wisata hijau dan inspiratif, tetapi juga menunjukkan keberhasilan Desa Penglipuran dalam menarik wisatawan sekaligus mendukung pemerataan pariwisata di Bali.

Pada 2025 diharapkan akan menjadi momentum bagi generasi muda Desa Penglipuran untuk menunjukkan inovasi dan kreativitas mereka.

Beragam atraksi seperti festival budaya, pertunjukan seni, hingga produk kerajinan khas akan menjadi daya tarik utama. Ngelawang, parade seni budaya tradisional yang menghidupkan kisah-kisah Bali, menjadi sorotan utama yang memikat hati wisatawan. 

Melalui upaya ini, warisan budaya desa tetap terjaga, sekaligus memberikan ruang ekspresi bagi generasi muda untuk memperkenalkan tradisi dalam balutan kreativitas baru.

Desa Penglipuran telah sukses mengintegrasikan prinsip pariwisata regeneratif dengan berbagai program unggulan, seperti pelepasan burung endemik untuk melestarikan ekosistem, pengolahan sampah menjadi pupuk organik.

Selain itu juga ada pengelolaan hutan bambu sebagai ikon desa. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan harmoni antara manusia dan alam, tetapi juga memberikan edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Pengalaman tinggal di homestay menjadi daya tarik unik Desa Penglipuran. Wisatawan dapat merasakan kehidupan lokal yang autentik, mulai dari memasak makanan tradisional, mengikuti kegiatan budaya, hingga menikmati suasana damai khas desa. Inisiatif ini tidak hanya mempererat hubungan antarbudaya, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.

Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.

Edukasi wisatawan menjadi prioritas utama, dengan fokus pada menjaga kebersihan, keasrian lingkungan, dan penghormatan terhadap tradisi lokal.

“Kami percaya bahwa desa ini dapat menjadi simbol harmoni antara manusia, alam, dan budaya. Ini adalah visi yang kami wujudkan melalui kerja sama dan inovasi," tambahnya. 

“Desa Wisata Penglipuran siap menyambut wisatawan dengan pengalaman yang menginspirasi dan mendidik, menjadi simbol bahwa pariwisata dapat menjadi kekuatan positif bagi kehidupan,” pungkasnya. (Kontributor: Eko Sulestyono)